Penyimpanan Komoditi

Pengenalan, Kegunaan Pemakaian, Efek Samping Fumigan Sulfuryl Flouride.

Sulfuryl Fluoride adalah fumigan struktural dan komoditas yang digunakan untuk mengendalikan berbagai macam hama, termasuk rayap, kumbang kayu, penggerek rumah tua, kutu busuk, kumbang karpet, ngengat, kecoak, tikus dan tikus dan serangga

Apa itu Gas Sulfuryl Fluoride?

Sulfuryl Fluoride (SO2F2) adalah gas yang dipakai sebagai fumigan struktur ruang tertutup beserta isinya. Gas ini cocok untuk rayap kayu kering dan Formosa, kumbang penggerek kayu, kutu busuk, kumbang karpet, ngengat pakaian, kecoa, dan hewan pengerat.

 Struktur molekul gas sulfuryl fluoride

Gambar 1.1 Struktur Molekul Gas Sulfuryl Fluoride

 

Sulfuryl Fluoride adalah gas fumigan yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Tidak berbau dan tidak berwarna.
  • Tidak mudah terbakar dan tidak korosif
  • Tidak bereaksi dengan bahan sehingga tidak menghasilkan bau atau residu.
  • Memiliki titik didih yang sangat rendah yaitu -55,2 ° C pada 760 mm Hg
  • Tekanan uap yang sangat tinggi sebesar 1,7 x 103 kPa pada 21 °C (13.000 mmHg)

 perbandingan sifat fisik dan kimiawi antara sulfuryl fluoride methyl bromide phosphine

Tabel 1.1 Perbandingan Sifat Fisik dan Kimiawi antara Sulfuryl Fluoride, Methyl Bromide dan Phosphine.

 

Jika dilihat dari tabel diatas maka bisa disimpulkan bahwa kelebihan fumigan Sulfuryl Fluoride memiliki beberapa kelebihan sebagai fumigan, antara lain:

  • Memiliki spektrum yang luas dan efektif mematikan organisme hama di seluruh tahap perkembangan
  • Mempunyai daya penetrasi yang baik;
  • Waktu pelaksanaan fumigasi relatif singkat.
  • Mudah diaplikasikan.
  • Bisa digunakan untuk berbagai jenis komoditas;
  • Tidak korosif.
  • Daya sorpsi pada kayu rendah.
  • Tidak termasuk Bahan Perusak Ozon.

 

Sulfuryl Fluoride berbentuk cairan (liquefied gas) yang dikemas dalam tabung bertekanan tinggi dan di aplikasikan dalam bentuk gas. Di Indonesia, saat ini Sulfuryl Fluoride diedarkan dalam tabung bertekanan dengan berat bersih Sulfuryl Fluoride 10 kg.

Aplikasi fumigan Sulfuryl Fluoride relatif mudah, tidak mengakibatkan korosi pada komoditas yang difumigasi, dan tidak tergolong sebagai senyawa perusak lapisan ozon. Sulfuryl Fluoride dapat digunakan untuk berbagai tempat:

  • Fumigasi dalam sungkup menggunakan terpal sebagai ruang fumigasi (undersheet fumigation).
  • Fumigasi kontainer.
  • Fumigasi struktur/gedung.
  • Fumigasi pada palka kapal.
  • Fumigasi alat angkut.
  • Fumigasi kayu

 

Bedasarkan penelitian Derrick, et al (1990), Sulfuryl Fluoride  sejauh ini  fumigan struktural yang efektif dibandingkan dengan fumigan methyl bromide, Sulfuryl Fluoride memiliki daya penetrasi materi yang  lebih baik dan lebih beracun terhadap hama, dan meninggalkan lebih sedikit senyawa residu dalam bahan setelah aerasi.

Sedikit terlihat kerusakan pada bahan benda telah dilaporkan dalam fumigasi dengan Sulfuryl Fluoride  ketika semua prosedur yang direkomendasikan Dow untuk proses fumigasi diikuti.

Sulfuryl Fluoride adalah fumigan struktural dan komoditas yang digunakan untuk mengendalikan berbagai macam hama, termasuk rayap, kumbang bubuk, penggerek rumah tua, kutu busuk, kumbang karpet, ngengat, kecoak, tikus dan tikus dan serangga  yang terdapat pada komoditi kayu contohnya kumbang Oryzaephilus surinamensis (a),

Variabilitas  Trogoderma (b) dan Hama Lepidoptera seperti Ephestia kuehniella (c)dan Plodia interpunctella (d)

 serangga produk komoditas

Gambar 1.2 Serangga Produk Komoditas Kayu

 

Sulfuryl Fluoride adalah fumigan berbahan gas cair pengganti methyl bromide selain adanya fumigan lain berbahan aktif fosfin dalam bentuk gas cair juga (liquid phosphine).

Penggunaan fumigan Sulfuryl Fluoride untuk eradikasi hama tidak dapat diaplikasikan pada semua komoditas terutama komoditas pangan. Pada umumnya, fumigan Sulfuryl Fluoride hanya digunakan untuk mengendalikan hama pada komoditas selain bahan pangan karena fumigan Sulfuryl Fluoride meninggalkan residu inorganic fluoride pada beberapa produk makanan yang pernah difumigasi dengan Sulfuryl Fluoride. Residu ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius (Simpson 2015).

Sulfuryl Fluoride tidak direkomendasikan untuk digunakan pada tanaman segar, sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan umbi-umbian karena belum ditetapkannya batas toleransi Sulfuryl Fluoride pada komoditas tersebut (EPA 2003).

Karenanya penggunaan fumigan Sulfuryl Fluoride untuk perlakuan pada bahan pangan harus diawasi dengan pengaturan ketat atas batas maksimum residu Sulfuryl Fluoride dan Inorganic Fluoride pada komoditas.

Batas maksimum residu yang diijinkan pada berbagai komoditas yang difumigasi SF seperti pada tabel dibawah ini:

 batas maksimum residu sulfuryl fluoride inorganic fluoride

Tabel 1.2 Batas Maksimum Residu Sulfuryl Fluoride &  Inorganic Fluoride

Sumber: Australian Pesticides & Veterinary Medicines Authority (APVMA). Sulfuryl fluoride residues evaluation report.

 

Prosedur fumigasi fumigan Sulfuryl Fluoride

Sulfuryl Fluoride  memiliki daya penetrasi yang tinggi, mudah diaplikasikan, dan dengan waktu pelaksanaan fumigasi kurang dari 48 jam telah efektif mematikan berbagai jenis hama

  1. Pertama-tama kipas angin di dalam ruang fumigasi dihidupkan terlebih dulu.
  2. Gas Sulfuryl Fluoride secara perlahan-lahan selama lebih kurang 30 detik dan ditutup kembali. Kemudian dilakukan pemeriksaan kebocoran gas di sekitar outlet pada tabung fumigan dengan menggunakan alat deteksi kebocoran gas (gas leak detector). Bila terdapat kebocoran, dilakukan perbaikan pada sambungan antara selang distribusi dengan tabung Sulfuryl Fluoride.
  3. Bila tidak terdapat kebocoran atau kebocoran telah dapat diperbaiki, dilanjutkan dengan pelepasan gas secara perlahan-lahan ke dalam ruangan fumigasi hingga tercapai jumlah gas Sulfuryl Fluoride yang ditentukan.
  4. Selama berlangsungnya pelepasan gas, dilakukan pemeriksaan kebocoran gas di sekitar ruang fumigasi. Bila terdapat kebocoran, dilakukan perbaikan dengan menutup bagian yang bocor. Periksa kembali untuk memastikan bahwa kebocoran telah dapat diatasi.
  5. Setelah selesai pelepasan gas, kipas angin tetap dinyalakan selama lebih kurang 15 menit untuk membantu pemerataan gas dalam ruang fumigasi.

 

Bagaimana cara kerja Fumigan Sulfuryl Fluoride?

Sulfuryl Fluoride sebagai gas yang mengisi semua ruang udara di area tertutup dan menembus retakan, celah, dan pori-pori di kayu. Gas ini dapat menembus material dan menghilang dengan cepat selama proses ventilasi sehingga pekerja seringkali harus menempatkan tenda di sekeliling area lokasi fumigasi.

 tenda penutup ruangan area fumigasi

Gambar 2.1 Tenda Penutup Ruangan Area Fumigasi

Sulfuryl Fluoride terurai menjadi fluorida dan sulfat di dalam tubuh serangga. Fluorida adalah senyawa toksin utama yang mengganggu proses metabolisme lemak dan karbohidrat yang tersimpan dan dibutuhkan oleh serangga untuk mempertahankan sumber energi yang cukup (mengganggu siklus glikolisis dan siklus asam sitrat). Oleh karena itu, serangga kemudian menggunakan protein dan asam amino sebagai sumber energi alternatif namun, tingkat metabolisme tidak bisa mengimbangi, dan serangga mati.  Kematian serangga bervariasi tergantung spesies serangga dan dosis yang diberikan.

Sulfuryl Fluoride dapat mengurangi jumlah oksigen yang diambil oleh telur serangga. Namun, telur cenderung lebih tahan dan kebal dibandingkan serangga dewasa karena cangkang telur membatasi masuknya sulfuril fluorida, sehingga mungkin diperlukan peningkatan waktu pemaparan atau, penambahan konsentrat sulfuril fluorida. Larva serangga sosial (semut dan rayap) tidak dapat bertahan hidup tanpa perawatan serangga dewasa. Oleh karena itu, tindakan pengendalian tambahan mungkin tidak diperlukan.

 

Suhu dan Kondisi Ruangan Optimal Fumigasi Sulfuryl Fluoride

Perlakuan fumigasi harus dilaksanakan di ruang yang kedap gas agar CT (tingkat konsentrasi fumigan selama jangka waktu tertentu yang diperlukan untuk membunuh hama yang umumnya dinyatakan dalam gh/m3 (gram-jam/m3)  tercapai. Fumigasi yang dilakukan pada ruang tidak kedap gas mengakibatkan kegagalan fumigasi karena berkurangnya konsentrasi yang dapat membunuh organisme sasaran

Suhu optimal untuk pelaksanaan fumigasi Sulfuryl Fluoride adalah di atas 200oC dan suhu minimum adalah 150oC. Pada suhu di bawah 150oC akan mengurangi keefektifan fumigasi Sulfuryl Fluoride dalam membunuh hama sasaran, sehingga perlu dilakukan pemanasan ruang fumigasi.

Ruangan khusus tempat pelaksanaan fumigasi Ruangan khusus yang dirancang sebagai tempat pelaksanaan fumigasi dengan Sulfuryl Fluoride bisa jadi kamar, chamber, silo, atau bangunan ruang lainnya.

Apabila fumigasi dilakukan di ruangan khusus fumigasi, maka sebelum pelaksanaan fumigasi, harus ada pemeriksaan seperti :

  • Memeriksa dengan teliti segel-segel atau karet pintu ruangan. o Memastikan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi di ruangan dan tidak ada suatu barang pun yang berada di antara ruangan dan pintu ruangan yang dapat menghambat kesempurnaan penutupannya.
  • Memastikan ventilasi ruangan sudah ditutup dengan rapat.
  • Melakukan uji tekanan pada ruangan untuk meyakinkan bahwa ruangan kedap gas. Nilai penurunan tekanan dari 200-100 Pa harus lebih dari 10 detik.

Kontainer yang kedap gas dapat digunakan sebagai ruang fumigasi. Sebelum digunakan, kontainer harus dipastikan kedap gas dengan melakukan pemeriksaan dan pengujian kekedapan gas. Tingkat kekedapan gas harus diukur dengan menggunakan uji penurunan tekanan (pressure decay test).

Kontainer yang tidak dapat mencapai tekanan sampai 250 Pa (tekanan permulaan untuk ujian) dianggap tidak kedap gas.

kontainer yang mampu mencapai tekanan 250 Pa harus dilakukan pengukuran waktu paruh tekanan atau penurunan tekanan dari 200 ke 100 Pa. Jika penurunan tekanan kurang dari 10 detik, peti kemas dianggap tidak kedap gas.

Dosis Fumigan Fumigasi Sulfuryl

Penentuan dosis fumigasi tergantung pada jenis komoditas dan hama sasaran serta persyaratan negara tujuan. Jumlah fumigan Sulfuryl Fluoride yang diperlukan untuk pelaksanaan fumigasi dapat dihitung dengan rumus:


Jumlah Fumigan yang Digunakan = Dosis x Volume Ruangan

Dosis juga bergantung pada lama waktu paparan fumigan, dan karakteristik komoditas misalnya Hasil penelitian menunjukkan aplikasi sulfuril fluorida pada ketebalan kayu 10 cm lebih efektif untuk mengendalikan rayap kayu kering pada dosis 30 g/m3 dengan lama waktu pemaparan 18 jam atau dosis 15 g/m3 dengan waktu pemaparan 24 jam.

 

Efek  Samping dari Gas Sulfuryl Flouride

 gejala keracunan sulfuryl fluoride gas kesehatan pada manusia

Tabel 4.1 Gejala Keracunan Sulfuril fluorida Gas Kesehatan pada Manusia

Sulfuryl Fluoride adalah gas beracun yang menyerang sistem saraf pusat. Ini dengan cepat diserap ketika dihirup dan dipecah menjadi beberapa komponen yang berjalan melalui aliran darah, mencapai paru-paru, ginjal, limpa, jaringan hidung, dan otak.

Paparan Sulfuryl Fluoride dapat menyebabkan iritasi pernapasan, sesak napas, edema paru, mual, muntah, perut nyeri, gatal-gatal, depresi sistem saraf pusat, kiprah melambat, bicara cadel, mati rasa pada ekstremitas, kedutan otot, kejang, dan kematian karena gagal napas.

Sulfuryl Fluoride memiliki ambang batas aman (Treshold Limit Value, TLV) 5 ppm dengan batas waktu papar 8 jam per hari, maksimal 5 hari berturut-turut per orang.

Individu dengan riwayat penyakit pernapasan kronis berada pada peningkatan risiko. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa pekerja fumigasi yang menggunakan Sulfuryl Fluoride menunjukkan efek neurologis, termasuk penurunan kinerja pada tes kognitif dan memori dan penurunan fungsi penciuman dan jika terus terpapar maka dalam jangka panjang bisa berakibat pada kerusakan ginjal dan hati.

Sulfuryl Fluoride adalah biosida, zat yang akan membunuh semua organisme hidup termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan jika terpapar dalam jangka waktu yang cukup dan pada konsentrasi yang cukup tinggi. Untuk alasan ini, penghuni harus meninggalkan ruang sebelum fumigasi dimulai sampai gas telah hilang dari ruangan.

 

Berapa dosis Sulfuryl Fluoride yang membahayakan?

dosis sulfuryl fluoride yang membahayakan

Tanda-tanda awal adanya paparan Sulfuryl Fluoride adalah terjadinya depresi dan lesu. Paparan Sulfuryl Fluoride pada konsentrasi tinggi (> 500 ppm) dapat menyebabkan kejang, tremor, dan kekakuan otot. Paparan Sulfuryl Fluoride di atas ambang batas dalam jangka panjang menyebabkan gangguan pernafasan, iritasi, mual, sakit perut, depresi pada sistem syaraf pusat, gerakan dan ucapan lambat, dan mati rasa. Paparan Sulfuryl Fluoride pada konsentrasi tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan kejang-kejang dan kematian akibat terjadinya kegagalan cardio-respiratory (DASA 2015).

 

Mengenal bahaya dari aplikasi Sulfuryl Fluoride

Pada saat pelaksanaan fumigasi, perlengkapan keselamatan kerja (Personal Protective Equipment, PPE) yang harus digunakan selama pelaksanaan fumigasi, adalah

1. Alat Pelindung Kulit

a) Pakaian khusus (wear-pack)

Wear-pack terbuat dari kapas (cotton), berlengan panjang yang terkancing sampai leher, berwarna terang dan diberi pita yang berpendar (fluorescence) pada bagian punggung dan dada.

b) Helm

c) Sepatu

Sepatu harus terbuat dari kulit, berlaras panjang, serta memiliki pelindung yang keras.

d) Sarung tangan

Sarung tangan yang digunakan juga harus terbuat dari kulit atau kapas (cotton) yang kuat sehingga tidak mudah robek dan tidak dianjurkan sarung tangan berbahan karet/plastik.

2. Alat Pelindung Mata

Fumigator harus menggunakan alat pelindung mata (full face masker) untuk menghindari terjadinya iritasi mata akibat paparan.

3. Alat pelindung pernafasan

Pelaksana fumigasi harus dilengkapi dengan alat pelindung pernafasan yang memadai, berupa masker dengan kanister yang sesuai untuk Sulfuryl Fluoride atau tabung oksigen.

 

Sedangkan untuk lingkungan area fumigasi maka perlu untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut guna mencegah hal yang tidak diinginkan :

  1. Menetapkan dan memberi tanda-tanda khusus pada tempat yang akan digunakan untuk pelaksanaan fumigasi dan area yang memungkinkan terjadi paparan gas Sulfuryl Fluoride.
  2. Memastikan bahwa lingkungan di sekitar kegiatan fumigasi aman dan bebas dari lalu lintas orang-orang yang tidak berkepentingan.
  1. Melakukan deteksi keberadaan gas Sulfuryl Fluoride di area tempat kerja, baik sebelum, hingga setelah pelaksanaan kegiatan fumigasi. Deteksi dilakukan dengan menggunakan alat gas leak detector. Gas Sulfuryl Fluoride yang terdeteksi harus tidak lebih dari 5 ppm.

    Apabila terjadi kebocoran gas, maka harus segera dilakukan pengamanan area dan memastikan tidak ada orang di sekitar area yang terpapar. Kerusakan pada tabung Sulfuryl Fluoride biasanya ditandai dengan munculnya bau seperti sulfide, pembekuan pada tabung, atau adanya bunyi mendesis dari tabung. Untuk memperbaiki kebocoran, maka personel yang bertugas harus dilengkapi dengan SCBA.
  1. Pemilik fasilitas harus membuat prosedur keselamatan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

  

Daftar Referensi :

  • http://npic.orst.edu/factsheets/archive/sftech.html#references
  • Osbrink, W. L., Scheffrahn, R. H., Su, N. Y., & Rust, M. K. (1987). Laboratory comparisons of sulfuryl fluoride toxicity and mean time of mortality among ten termite species (Isoptera: Hodotermitidae, Kalotermitidae, Rhinotermitidae). Journal of economic entomology80(5), 1044-1047.
  • Barreau T, Hoshiko S, Kreutzer R, Smorodinsky S, Talarico J. Sulfuryl Fluoride Poisonings in Structural Fumigation, a Highly Regulated Industry-Potential Causes and Solutions. Int J Environ Res Public Health. 2019 Jun 6;16(11):2026. doi: 10.3390/ijerph16112026. PMID: 31174396; PMCID: PMC6603922.
  • Standar Perlakuan Fumigasi Sulfuryl Fluoride
    https://karantina.pertanian.go.id/fileman/Uploads/Documents/pusat KT dan KHN/Standar_Perlakuan_Fumigasi_SF.pdf
  • Australian Pesticides & Veterinary Medicines Authority (APVMA). Sulfuryl fluoride residues evaluation report. http://www.tga.gov.au/docs/pdf/adi.pdf)
  • https://www.epa.gov/ingredients-used-pesticide-products/sulfuryl-fluoride#:~:text=Sulfuryl fluoride is a structural,, cockroaches, rats and mice.
  • https://www.salbiahkarantina.com/2018/06/sulfuryl-fluoride.html
  • Derrick, M. R., Burgess, H. D., Baker, M. T., & Binnie, N. E. (1990). Sulfuryl fluoride (Vikane): A review of its use as a fumigant. Journal of the American Institute for Conservation29(1), 77-90.
  • Alfian, A. M., Harahap, I. S., & Priyambodo, S. (2016). Pengoptimalan dosis dan waktu papar aplikasi sulfuril fluorida pada ketebalan kayu berbeda untuk pengendalian rayap kayu kering. Jurnal Entomologi Indonesia13(3), 138-138.

 

Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !

PT Panca Prima Wijaya

085313200188 / 081318939319

WhatsApp : KLIK DISINI

YouTube : KLIK DISINI

Instagram : KLIK DISINI

Facebook : KLIK DISINI