Tembakau merupakan bahan baku yang digunakan untuk pembuatan rokok. Dengan adanya permintaan dan persaingan yang tinggi di industri tembakau, produsen tembakau juga dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan tembakau yang berkualitas baik di pasaran.
Kualitas tembakau yang baik akan menentukan harga jual serta persaingan di industri tersebut. Pada umumnya, kualitas tembakau meliputi warna, body, tekstur, kematangan, tingkat kekasaran, higroskopisitas, sifat mudah pecah, kerusakan, elastisitas, aroma, ukuran daun, warna pembuluh daun, dll. Berikut adalah tips cara menentukan kualitas tembakau yang baik.
Cara menentukan kualitas tembakau yang pertama yaitu dengan mengamati ciri-ciri fisik tembakau. Pembeli tembakau biasanya akan mengevaluasi tembakau yang dibelinya berdasarkan karakteristik visualnya.
Pengamatan ciri fisik ini bersifat subjektif dan bervariasi antar orang yang satu dan lainnya serta tidak akurat. Oleh karena itu, pengamatan ciri fisik ini masih perlu didukung oleh adanya pengujian laboratorium untuk mengevaluasi ciri fisik secara lebih lanjut lagi.
Cara menentukan kualitas tembakau yang kedua yaitu dengan melihat volume tembakau dengan cara mengukur berat per unitnya yang sebelumnya telah ditentukan oleh kadar kelembabannya di bawah level stres spesifik.
Nilai isi diukur berdasarkan nomor relatif dari rokok yang memiliki kekokohan yang diperoleh dari berat per unit tembakau.
Nilai isi yang baik dapat membuat produsen tembakau memastikan bahwa rokok dibuat dari bahan yang kokoh atau rigid.
Nilai isi yang jelek menghasilkan rokok yang lembek atau tidak kokoh dan mudah runtuh. Isian yang banyak dapat mengakibatkan resistensi yang terlalu berlebih dan menghasilkan perubahan karakteristik bakar yang terlalu tajam.
Body daun yang terlalu kecil atau ramping akan menghasilkan nilai kekasaran yang tidak diinginkan.
Cara menentukan kualitas tembakau yang selanjutnya yaitu dengan memperhatikan sifat mudah pecah atau shatter ability yaitu kualitas resistensi tembakau terhadap kerusakan selama proses penanganan.
Tembakau adalah material yang rapuh dan mudah hancur akibat proses penanganan. Kerusakan tembakau umumnya terjadi di bawah kondisi stres mekanis di dalam pabrik.
Kerapuhan tembakau relatif berdasarkan berbagai faktor. Kekuatan daun tembakau bergantung pada kalsium pektat yang merupakan material semen di dalam dinding sel. Meskipun kadar kelembaban turut berpengaruh, namun terdapat faktor lain yang juga memainkan peran penting dalam pengontrolan terhadap kerapuhan daun tembakau.
Cara menentukan kualitas tembakau berikutnya yaitu dengan mempertimbangkan sifat elastisitasnya yang memainkan peran penting dalam menentukan kualitas tembakau.
Elastisitas adalah kemampuan daun tembakau ketika lembab untuk meregang tanpa mengalami kerusakan. Setelah proses pengompresan, biasanya tembakau akan mengalami peregangan dan kembali ke bentuk asalnya.
Nilai springiness juga mempengaruhi dalam penentuan nilai elastisitas tembakau. Elastisitas tembakau bergantung pada kelarutannya di dalam air dan berkorelasi secara langsung dengan kadar air di dalam tembakau.
Cara menentukan kualitas tembakau yang tidak kalah penting berikutnya adalah porositas atau teksturnya. Struktur daun atau tekstur merupakan sifat fisik tembakau yang berpengaruh menentukan kualitas tembakau.
Kekasaran tembakau adalah pengukuran dari porositas daun yang menentukan kapasitas tembakau untuk menyerap dan mempertahankan aditifnya di dalam ruang interseluler.
Struktur daun juga ditentukan sebagai derajat pengembangan sel daun yang diindikasikan oleh porositasnya.
Cara menentukan kualitas tembakau yang selanjutnya yaitu dari segi higroskopisitasnya yang ditentukan oleh kadar air ekuilibrium yang merupakan teknologi penting untuk menentukan kualitas tembakau.
Higroskopisitas merupakan kapasitas daun tembakau untuk mengabsorbsi kelembaban yang bergantung pada humiditas relatif dari lingkungan sekitarnya.
Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !