Mesin Olah Dan Alat Uji Mutu Hasil Bumi

Manajemen Logam Berat pada Pertanian

Logam berat atau dalam bahasa inggris disebut heavy metal mencemari tanah, air, dan udara berakibat buruk pada manusia dan efek logam berat merupakan salah satu penyebab penyakit degenaratif terutama kanker.

Tanah pertanian yang tidak dijaga dan dirawat dengan baik dapat berisiko terkontaminasi oleh cemaran logam berat yang berasal dari lingkungan sekitarnya seperti limbah industri dan aktivitas yang menghasilkan limbah logam berat.

Tanah pertanian atau tanaman yang telah terkena residu logam berat akan mengalami penurunan fungsinya. Namun, masih dapat dilakukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan manajemen pada lahan yang terkena cemaran logam berat.

Logam berat adalah logam (atau dalam bahasa inggris disebut heavy metal) yang memiliki berat jenis lebih besar dari 5 gram/cm3. Logam berat ini mencemari tanah, air, dan udara yang berakibat buruk pada manusia dan efek logam berat yang menumpuk dalam tubuh merupakan salah satu penyebab penyakit degenaratif terutama kanker. Adapun contoh logam berat yang beracun bagi tubuh manusia yaitu arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).

 

Metode manajemen logam berat

Cemaran logam berat dapat direduksi dengan menggunakan menerapkan cara menghindari limbah yang tidak diolah dengan baik. Cara ini dapat mengurangi akumulasi logam berat pada tanaman secara signifikan.

Manajemen kualitas air yang digunakan untuk irigasi tanaman dapat menurunkan tingkat cemaran logam berat pada tanah dan tanaman. Sebuah penelitian menemukan bahwa rambut seseorang yang memakan tanaman dari lahan yang menggunakan air sisa limbah logam berat sebagai irigasinya mengandung konsentrasi logam khususnya kadmium (Cd) yang lebih tinggi dibandingkan dengan rambut orang yang memakan tanaman dari lahan yang menggunakan air bersih dari cemaran logam berat sebagai irigasinya.

Cemaran logam berat juga dapat direduksi dengan melakukan pengolahan limbah air terlebih dahulu sebelum kemudian dimanfaatkan untuk irigasi.

 

Eco-remediasi

Eco-remediasi merupakan strategi untuk menurunkan kadar cemaran logam berat pada tanah dan memberikan sejumlah manfaat. Eco-remediasi dilakukan dengan mengaplikasikan biochar yang merupakan hasil turunan dari limbah dan dapat menyerap bahaya logam berat dengan cara mengubah kondisi fisikokimia tanah dan mereduksi phyto availability dari elemen berbahaya.

Pupuk kompos dan biochar berperan sebagai larutan ekologi untuk memperbaiki siklus nutrisi tanah, kapasitas pertukaran kation, dan humifikasi dan efektif mereduksi konsentrasi logam berat pada tanah.

Biochar dikombinasikan dengan bakteri yang resisten terhadap cemaran logam berat seperti Pseudomonas chenduensis yang dapat mereduksi bioavailability dari kadmium (Cd) yang sering mengkontaminasi sawah padi.

Sebuah penelitian juga meneliti kombinasi antara biochar dengan karbon aktif dapat mereduksi arsen pada tanah secara signifikan. Pada sayuran berdaun hijau seperti selada (L. sativa) dan P. vittata, penggunaan karbon aktif mampu mereduksi phyto availability dari cemaran logam berat sampai sekitar 22%.

 

Strategi kimiawi dan fisikokimiawi

Pengukuran secara kimiawi seperti sintesis zeolit dengan augmentasi dari lempung alkalin efektif untuk remediasi cemaran logam berat yang mencemari tanah.

Phyto availability kadmium (Cd) dan timbal (Pb) dapat direduksi dengan menggunakan superfosfat tunggal, superfosfat triple, dan kalsium magnesium fosfat sepiolite dengan konjungsi dengan seng sulfat.

Untuk sayuran berdaun hijau, cemaran logam berat kadmium dan timbal dapat direduksi dengan senyawa kimia yang mengandung fosfat diamonium fosfat dan hidroksiapatit.

Pada sebuah penelitian tentang produktifitas padi, gandum, dan sorgum, ditemukan adanya aktivitas eksoenzim tanah dan keamanan konsentrasi logam berat pada biji serealia yang tumbuh pada area yang diberi perlakuan kimiawi (pencucian asam) yang sama dengan tanah industrial yang tidak terawat.

 

Teknik nanopartikel

Teknik nanopartikel adalah teknologi pertanian terbaru yang berfungsi dalam mereduksi logam berat dengan mereduksi bioavailability dari logam berat tersebut.

Teknologi nano untuk remediasi tanah memiliki kelemahan yaitu biayanya yang mahal. Teknologi nanopartikel banyak digunakan untuk ketahanan pangan dan kesehatan manusia. Selain itu, sensor nano juga diaplikasikan pada analisis keamanan pangan khususnya dalam mengevaluasi persebaran kontaminasi pada tanaman pangan.

Biochar nanosheets mampu mereduksi bioavailability dari logam karsinogen pada tanaman gandum yang terkontaminasi cemaran logam berat yang ada di area industri.

Nanopartikel berperan dalam menginhibisi atau menghambat ekspresi gen yang terhubung dengan sintesis transporter kadmium pada padi yang menghasilkan peningkatan toksisitas kadmium yang membuktikan bahwa teknologi nanopartikel dibutuhkan oleh lingkungan dan tanaman pangan.

 

Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !

PT Panca Prima Wijaya

085313200188 / 081318939319

WhatsApp : KLIK DISINI

YouTube : KLIK DISINI

Instagram : KLIK DISINI

Facebook : KLIK DISINI