Cara uji logam berat - Logam berat adalah sebutan terhadap unsur metal atau logam yang bersifat berbahaya bagi kesehatan. Unsur yang digolongkan sebagai logam berat yaitu arsen, kadmium, tembaga, timbal, merkuri, nikel, dan seng yang dapat mencemari bahan pangan dan juga komoditas pertanian.
Logam berat dapat menimbulkan sejumlah ancaman jika tidak dikendalikan dengan tepat. Food and Drug Administration (FDA) telah menetapkan pembatasan jumlah logam berat sebagai prioritas utama terhadap cemaran pada bahan pangan.
Berdasarkan perluasan kontaminasi lingkungan dan potensi kontaminasi tambahan dari proses, arsen, kadmium, dan berbagai ancaman kontaminasi ke dalam bahan pangan lainnya, salah satu cara uji logam berat yang wajib dipatuhi oleh perusahaan berdasarkan rekomendasi EDF yaitu berdasarkan metode FDA dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP/MS).
Cara uji logam berat yang diterapkan oleh setiap perusahaan yaitu harus melakukan investigasi terhadap sumber kontaminasi logam berat yang berpotensi pada saat melakukan pengujian.
Pada tahun 2014, FDA memperbarui panduan dasar analisis atau Elemental Analysis Manual (EAM) untuk pengujian logam berat dengan menambahkan analisis dengan ICP-MS yang mampu mendeteksi logam berat pada level yang sangat rendah.
Batas deteksi (LOD) dan batas jumlah (LOQ) dari metode EAM yaitu:
Cara uji logam berat yang ada saat ini telah dibantu oleh adanya teknologi yang telah dikembangkan. Teknologi tersebut memiliki kesensitifitasan yang tinggi dan efisien dalam mendeteksi keberadaan logam berat.
Tiga jenis teknologi yang paling sering digunakan untuk menguji logam berat yaitu Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), Inductively Coupled Plasma - Optical Emission Spetroscopy (ICP- OES), atau Inductively Coupled Plasma - Mass Spectrometry (ICP - MS).
Cara uji logam berat dengan teknik modern tersebut menghasilkan tingkat sensitifitas yang tinggi dalam pendeteksian suatu logam berat. Namun, sensitifitas tersebut juga dipengaruhi secara signifikan oleh adanya matriks sampel dan membutuhkan pelatihan operasional yang berkelanjutan serta kualitas reagen dan juga kemurnian air yang tinggi.
Cara uji logam berat dapat dilakukan sesuai dengan prosedur kerja tim FDA yang melakukan pendekatan dalam beberapa hal.
Cara uji logam berat yang pertama yaitu dengan membuat skala prioritas terlebih dahulu dengan mengidentifikasi area mana saja yang memiliki dampak paling besar terhadap paparan kontaminasi.
Tim kerja FDA akan berfokus pada komponen utama seperti lead, arsen, kadmium, dan merkuri yang terkandung di dalam makanan, kosmetik, dan suplemen diet karena level paparan logam beratnya yang tinggi dan berdampak signifikan terhadap kesehatan.
Cara uji logam berat yang selanjutnya yaitu dengan melakukan identifikasi terhadap populasi yang paling rentan terhadap kontaminasi logam berat yang ada di makanan termasuk bayi dan anak-anak, remaja, dan juga konsumen dengan beberapa kondisi kesehatan kronis.
Cara uji logam berat menurut FDA yaitu dengan menerapkan kebijakan dan aksi yang berdasarkan pada sains untuk membuat keputusan terhadap logam berat dan juga mengedukasi konsumen terhadap cara yang dapat dilakukan untuk mereduksi jumlah kontaminasi logam berat di dalam bahan pangan mereka.
Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !