Komoditi pangan berbentuk biji-bijian seperti beras, gabah, jagung, katul, atau lainnya yang disimpan di gudang rentan mengalami kerusakan akibat berbagai faktor eksternal yang ada di dalam gudang penyimpanan. Salah satu faktor eksternal yang tidak dapat dihindari adalah hama.
Hama yang paling sering menyerang gudang penyimpanan biji-bijian atau benih adalah kutu dan juga serangga lainnya. Kutu yang menyerang gudang biji-bijian dapat berkembang biak dengan sangat pesat dan meninggalkan telur pada biji yang disimpan. Telur-telur tersebut dapat berkembang biak menjadi kutu yang akan kembali merusak biji yang disimpan.
Kerusakan biji-bijian atau benih harus dihindari untuk menghindari kerugian besar akibat menurunnya nilai jual biji akibat kerusakan dari hama. Perlindungan benih (seed protection) yang paling efektif dapat dilakukan dengan cara mengontrol hama yang menjadi ancaman terbesar di dalam gudang.
Teknik perlindungan biji dari hama serangga (grain protection) dapat dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari teknik yang paling sederhana yang diterapkan di pertanian tradisional sampai ke level yang lebih canggih dan modern telah diadopsi oleh banyak perusahaan dalam menangani biji dalam kuantitas besar.
Teknik yang digunakan untuk mengendalikan hama serangga biasanya mempertimbangkan beberapa faktor seperti nilai biji-bijian, tipe hama, level resistensi, sistem pertanian, dan kemampuan insektisida yang digunakan.
Ketika menentukan teknik mana yang akan digunakan maka pilihlah teknik yang paling efektif dalam memberikan perlindungan biji-bijian atau benih dari hama, tingkat bahaya bagi petani dan pekerja, dan disesuaikan dengan biaya anggaran yang ada.
Perlindungan biji-bijian (grain protection) yang disimpan di gudang dapat dilakukan mulai dari tahap pencegahan atau preventif. Tindakan preventif yang dilakukan harus dapat mencakup seluruh fase penyimpanan benih mulai dari pemanenan sampai ke distribusi akhir.
Sanitasi adalah salah satu hal yang paling utama dalam mengendalikan hama di gudang. Sanitasi yang baik akan melindungi gudang dari munculnya sarang hama akibat kondisi lingkungan yang kotor.
Keamanan gudang juga harus dijaga dengan memastikan bahwa gudang selalu dalam keadaan tertutup atau seminimal mungkin sulit untuk dimasuki oleh hama dari luar. Kebersihan gudang harus selalu dijaga dengan memperhatikan tanda-tanda kemunculan sarang hama, celah atau lubang pada dinding gudang,
Sanitasi terhadap peralatan yang digunakan untuk mengolah biji harus dilakukan sehingga dapat melindungi biji dari adanya kontaminasi silang dari peralatan yang kotor dan ditumbuhi oleh bakteri.
Gudang juga harus dibersihkan secara rutin sebelum dan setelah proses panen. Hal ini akan memberikan perlindungan biji-bijian dari tertinggalnya kotoran atau hama yang ada pada proses penyimpanan sebelumnya.
Gudang yang akan digunakan untuk menyimpan biji harus dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan desinfektan atau didesinfeksi terlebih dahulu.
Desinfeksi dilakukan pada seluruh area gudang seperti lantai dan juga dinding gudang dengan menggunakan cairan disinfektan.
Fumigasi adalah pengendalian hama yang dilakukan dengan menggunakan bahan kimia beracun untuk mematikan hama. Perlindungan biji-bijian dengan menggunakan fumigasi biasanya memanfaatkan gas fosfin yang akan dikontakkan dengan hama melalui udara.
Fumigasi dilakukan selama kurang lebih tiga hari dengan menggunakan aluminium fosfida dan dilakukan pada kondisi ruangan kedap udara. Proses fumigasi harus dilakukan oleh pihak yang berpengalaman atau ahli dalam melakukan fumigasi.
Untuk memberikan perlindungan benih dari telur kutu, gas fumigasi yang digunakan sebaiknya ditambah 50% dari dosis yang telah digunakan yang akan memberikan tingkat efektif yang lebih tinggi.
Perlindungan biji-bijian dari hama serangga dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida atau cairan untuk mematikan serangga. Penggunaan insektisida akan efektif untuk penyimpanan biji dalam jangka waktu yang cukup lama.
Insektisida digunakan dengan cara mencampurkannya dengan biji yang disimpan dan dilarutkan dalam larutan aktif dengan konsentrasi 10-15 ppm pada karung penyimpanan. Insektisida komersial biasanya mengandung campuran toksik dan substansi pengisi lainnya yang kecil, sehingga penting untuk mencermati spesifikasi insektisida sebelum digunakan.
Namun, perlindungan biji dengan menggunakan insektisida memiliki kelemahan yaitu insektisida bersifat tidak persisten sehingga cenderung mengalami penurunan efektifitasnya saat terpapar dengan kelembaban, temperatur, dan sinar matahari yang tinggi.
Selain itu, hama yang terkena insektisida cenderung akan menjadi resisten, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membasminya. Untuk menghindari resistensi hama, gunakanlah dosis insektisida yang tepat dan tidak berlebihan atau kekurangan sehingga dapat menyerang hama dengan efektif.
Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !