Benih memiliki sifat yang rentan mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu penyimpanan. Kerusakan benih biasanya diakibatkan oleh serangan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang merugikan yang menggunakan nutrisi di dalam benih sebagai makanannya dengan cara merusak benih.
Penyimpanan benih harus dilakukan untuk mempertahankan kualitas benih yang telah dipanen sebelum didistribusikan ke tempat lain. Penggudangan benih yang dilakukan secara terstruktur akan memberikan perlindungan benih yang baik.
Tujuan penyimpanan benih yaitu untuk mempertahankan kualitas benih yang cenderung akan terus menurun setelah proses pemanenan.
Penyimpanan benih memiliki konsep yaitu menjaga kadar air di dalam benih agar berada pada kadar yang aman. Kadar air yang aman maksudnya adalah kadar air yang dapat menjamin keamanan benih dari adanya kehidupan mikroorganisme merugikan yang akan merusak benih.
Oleh karena itu, benih yang disimpan pada gudang harus dipastikan dalam kondisi yang kering. Hal tersebut dapat didukung dengan menjaga kondisi lingkungan gudang agar memiliki kondisi yang kondusif untuk penyimpanan benih.
Penggudangan benih yang baik harus dapat memberikan perlindungan benih dari lingkungan basah, paparan panas berlebih, dan infestasi hama.
Gudang yang digunakan untuk menyimpan benih (grain storage) harus memiliki fasilitas yang ekonomis dan juga layak untuk kebutuhan spesifik perlindungan benih.
Lebih jauh lagi, gudang benih harus dapat melindungi benih (grain protection) dari beberapa hal seperti air, serangga, pengerat, fungi, dan api.
Air bersifat sangat krusial terhadap umur simpan benih. Setelah masa panen, benih memiliki karakteristik yang kering karena kandungan air di dalamnya yang lebih sedikit.
Perbedaan kadar air di dalam dan di luar benih tersebut menyebabkan benih menjadi mudah menyerap air atau kelembaban dari lingkungan disekitarnya karena migrasi air bergerak dari konsentrasi yang lebih tinggi menuju ke konsentrasi yang lebih rendah.
Gudang penyimpanan benih harus dapat memberikan perlindungan terhadap benih dari kontak dengan air seminimal mungkin yang dapat berasal dari air hujan ataupun lantai gudang yang lembab.
Air bersifat membahayakan umur simpan benih karena air dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan dan dapat merusak mutu benih.
Untuk melindungi benih dari paparan air di dalam gudang, maka pastikan untuk menjaga atap, lantai, dan dinding gudang dari celah atau lubang yang dapat dimasuki oleh air dan juga fasilitas lantai yang tahan air dapat diterapkan untuk membatasi masuknya air dari luar ke dalam gudang.
Pemilahan yaitu memisahkan benih yang disimpan di dalam gudang berdasarkan jenis dan juga lamanya masa simpan.
Gudang benih yang baik harus memiliki kapasitas dan juga penataan yang baik agar bisa menyimpan benih-benih yang berbeda jenis dan juga karakteristiknya dengan rapi dan terstruktur.
Benih yang disimpan dengan tidak teratur akan mudah mengalami kerusakan akibat adanya kontaminasi silang dari tiap jenis benih yang berbeda.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk perlindungan benih di dalam gudang yaitu dengan memisahkan jenis benih berdasarkan kemasannya, misalnya memisahkan benih yang disimpan di dalam karung penyimpanan dengan benih yang disimpan secara bersusun pada palet yang berbeda.
Kemudian, berikan juga label keterangan pada setiap kemasan benih atau wadah penyimpanan lainnya untuk mengidentifikasi benih yang ada di dalamnya.
Penyimpanan benih harus sangat memperhatikan ancaman serangga yang bisa muncul sewaktu-waktu dan dapat merusak benih yang disimpan.
Langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari pertumbuhan serangga di dalam gudang benih yaitu dengan melakukan kebersihan yang baik. Kebersihan gudang yang baik akan memberikan perlindungan benih yang lebih efisien.
Kebersihan gudang benih dapat dilakukan dengan melakukan pemantauan terhadap serangga dan juga melakukan fumigasi gudang sesuai dengan tingkat kebutuhan gudang.
Pengerat merupakan hama yang hampir selalu ditemui pada berbagai jenis gudang. Gudang dapat mengalami kerugian yang besar karena adanya pengerat yang merusak kualitas dari komoditas yang disimpannya.
Gudang benih harus dapat memberikan perlindungan benih (seed protection) dari serangan pengerat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan wadah penyimpanan yang terbuat dari bahan logam dengan penutup yang rapat.
Fungi atau jamur merupakan faktor merugikan yang dapat merusak mutu benih yang disimpan di dalam gudang.
Suhu yang hangat dan kelembaban yang tinggi adalah faktor utama pemicu pertumbuhan fungi pada benih yang disimpan di gudang.
Perlindungan benih dari fungi pada gudang dapat dilakukan dengan membangun gudang dengan struktur gedung yang memiliki suhu yang dingin dan kering, serta menyediakan ventilasi yang cukup untuk mencegah akumulasi uap air di dalam gudang.
Gudang benih juga harus dapat memberikan perlindungan benih terhadap bahaya api. Gudang dengan konstruksi yang terbuat dari kayu lebih rentan terbakar dibandingkan dengan konstruksi gudang yang terbuat dari bahan selain kayu.
Upaya perlindungan benih terhadap api dapat dilakukan dengan memperhatikan penggunaan bahan-bahan yang dapat memicu timbulnya api.
Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !