Cara mengecek pestisida - pestisida seringkali digunakan untuk menjaga produk atau komoditas pertanian dari serangan hama.
Pestisida sendiri merupakan bahan kimia yang memiliki batas jumlah residu yang diperbolehkan di dalam bahan pangan.
Jumlah residu pestisida yang tinggi di dalam suatu bahan pangan akan menyebabkan masalah kesehatan bagi sebagian orang yang mengkonsumsinya.
Cara mengecek pestisida di dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode yang paling populer yaitu kromatografi gas dan kromatografi likuid.
Metode yang pertama yaitu Gas Chromatography - Mass Spectrometry (GC-MS) adalah cara cek pestisida yang digunakan pada campuran yang bersifat volatile atau mudah menguap di dalam sampel yang kompleks.
Metode yang kedua yaitu Liquid Chromatography - Mass Spectrometry Coupled (LC-MS) adalah cara cek pestisida yang cocok untuk campuran yang bersifat non volatile atau tidak mudah menguap biasanya adalah molekul yang bersifat tidak stabil.
Cara mengecek pestisida harus diikuti dengan preparasi yang sesuai dengan standar yang ada agar dapat maksimal. Pengujian terhadap residu pestisida bersifat sangat sensitif, sehingga membutuhkan prosedur yang akurat dan memenuhi standar.
Standar preparasi yang harus diikuti seperti penimbangan dan pencampuran yang akurat, pelarutan dalam cairan yang tepat, dan juga ketelitian saat melakukan pengukuran terhadap berbagai bahan yang digunakan untuk menguji.
Cara mengecek pestisida di dalam suatu komoditas pangan dapat dilakukan melalui prosedur pengecekan yang meliputi preparasi larutan standar kalibrasi, preparasi sampel, pengukuran, evaluasi data dan penyimpanan.
Tahap pertama dari cara mengecek pestisida yaitu preparasi larutan standar kalibrasi. Larutan standar disiapkan pada konsentrasi 1 mg/mL dan penimbangan pestisida murni sebagai standar referensi sebanyak 10-50 mg dengan menggunakan timbangan dengan ketelitian 4 atau 5 desimal.
Kemudian campurkan larutan tersebut pada labu ukur hingga mencapai konsentrasi yang diinginkan. Kemudian berikan label identitas pada labu ukur tersebut.
Tahap kedua dari alat uji pestisida yaitu preparasi sampel untuk analisis residu pestisida. Pengujian residu pestisida seringkali riskan oleh adanya kontaminasi silang, sehingga pada suatu sampel yang kompleks penting sekali untuk dipindahkan benda-benda pengganggu yang dapat menyulitkan pendeteksian pada kandungan pestisida.
Preparasi sampel ini dilakukan dengan cara ekstraksi yang biasanya menggunakan metode cepat, mudah, murah, efektif, dan aman.
Cara mengukur pestisida yang ketiga yaitu pengukuran sampel menggunakan kromatografi gas atau high performance liquid chromatography (HPLC) yang dikonjungsikan dengan mass spectrometry (MS) untuk identifikasi dan kuantifikasi keberadaan pestisida.
Cara mengukur pestisida yang keempat yaitu evaluasi data dan penyimpanan. Hasil sampel dibandingkan dengan standar yang ada untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi jumlah pestisida di dalam sampel.
Proses tersebut dilakukan oleh alat analisis dan hasilnya dinyatakan dalam satuan mg/kg. Jumlah residu tidak boleh melebihi MRL dari target pasar yang ada.
Meskipun Anda sudah mengetahui bagaimana cara cek pestisida yang benar, namun dalam pelaksanaannya di lapangan masih sering ditemui berbagai jenis kesulitan teknis seperti tuntutan standar, penimbangan dan perhitungan, pelacakan dan pendataan.
Kesulitan yang pertama yaitu penjaminan terhadap preparasi stok larutan pengujian dan juga waktu pengujian. Larutan uji yang digunakan memiliki umur simpan dan akan mengalami kerusakan seiring dengan berjalannya waktu.
Jika larutan tidak digunakan segera, maka larutan uji akan menjadi rusak dan akibatnya adalah hasil uji menjadi tidak akurat. Cara mengecek pestisida yang bersifat tidak stabil memerlukan standar referensi yang dibuat setiap waktu pengujian.
Kesulitan yang kedua yaitu keakuratan dalam penimbangan dan perhitungan yang harus dilakukan secara analitis.
Cara mengecek pestisida yang baik harus dilakukan secara akurat dan sesuai dengan standar yang ada, sehingga penimbangan dan perhitungan setiap bahan yang digunakan dalam pengujian harus ditimbang dan dihitung secara kritis.
Kesulitan yang ketiga yaitu pelacakan dan juga pendataan. Pelacakan sangat penting untuk mendeteksi keberadaan residu pestisida dan harus dilakukan secara teliti.
Hasil dari pelacakan kemudian harus dicatat dalam suatu jurnal lab dan dimasukkan ke dalam spreadsheet untuk dianalisis. Cara mengecek pestisida harus diikuti dengan melabeli setiap bahan yang digunakan untuk pengujian, hal ini akan menghindarkan penguji dari kesalahan teknis.
Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !