Olahan Hasil Bumi Atau Komoditi Pangan

Keunggulan Ekstraksi Kapulaga Indonesia

Kenaikan suhu pada titik didih pelarut memicu peningkatan rendemen ekstraksi.

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah. Namun dari semua jenis bumbu dapur, setidaknya ada 9 kelompok bumbu utama yang populer di berbagai belahan dunia. Salah satu dari 9 jenis bumbu dapur tersebut adalah kapulaga. Seperti bumbu lainnya, kapulaga mengandung minyak esensial, yang sering kali menjadi bahan utama dalam produk aromatik. Padahal dalam perspektif pengobatan tradisional setempat, kapulaga juga sering digunakan sebagai tanaman obat karena dapat mengobati batuk, gatal tenggorokan, dan gangguan pencernaan. Di belahan dunia lain, kapulaga juga digunakan oleh masyarakat Eropa sebagai bahan penyedap rasa.

Dalam dunia kedokteran, kapulaga diteliti untuk mengetahui kandungan kimianya dan senyawa lain yang bermanfaat bagi tubuh kita. Jurnal kesehatan menyebutkan terdapat kandungan minyak atsiri hingga 7% dengan komposisi borneol, cineol, kamper, dan juga terpineol. Zat ini dapat digunakan untuk industri farmasi sehingga produk kapulaga dapat digunakan sebagai obat ekstrak yang lebih mudah untuk dikonsumsi. Penelitian juga menunjukkan bahwa kapulaga mengandung putih telur dan kalsium oksalat. Pada proses ekstraksi, kadar kalsium oksalat akan berkurang sehingga penyerapan zat gizi dalam tubuh tidak terganggu oleh senyawa tersebut. Peneliti telah mencoba berbagai metode ekstraksi untuk mengetahui metode mana yang paling optimal dalam menghasilkan rendemen minyak atsiri dari ekstraksi kapulaga.

Ekstraksi Kapulaga

Salah satu jurnal menyebutkan bahwa prosedur penelitian ekstraksi kapulaga dimulai dengan menghancurkan kapulaga kering menjadi bubuk. Pada dosis 25 gram serbuk kapulaga diekstraksi dengan menambahkan 300 ml pelarut berupa N-Heksana dan Etanol untuk menentukan pelarut mana yang akan menghasilkan rendemen terbaik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan microwave dengan daya 380 watt sebagai pemanas. Selanjutnya ekstrak kapulaga dimurnikan dengan proses destilasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendemen dengan pelarut N-Heksana menyatakan bahwa semakin tinggi daya microwave maka rendemen semakin besar. Kenaikan suhu pada titik didih pelarut memicu peningkatan rendemen ekstraksi. Peneliti berharap proses ekstraksi kapulaga dapat memberikan manfaat yang lebih, baik dari sisi ekonomi maupun non ekonomi.

Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !

PT Panca Prima Wijaya

085313200188 / 081318939319

Whatsapp : KLIK DISINI

YouTube : KLIK DISINI

Instagram : KLIK DISINI

Facebook : KLIK DISINI