Penyimpanan suatu komoditas di dalam gudang merupakan hal yang sangat krusial, sehingga mengetahui cara aman menyimpan komoditas di gudang menjadi hal penting untuk dipelajari. Banyak komoditas yang biasanya disimpan dalam gudang, mulai dari komoditas pangan dan hasil pertanian lainnya hingga berbagai komoditas industri.
Komoditas hasil pertanian merupakan salah satu jenis komoditas yang banyak disimpan dalam gudang. Komoditas tersebut biasanya akan didistribusikan sesuai kebutuhan konsumen, sehingga jumlah yang belum terdistribusi akan disimpan dalam gudang penyimpanan khusus.
Hama merupakan permasalahan utama yang seringkali menjadi penyebab kerusakan komoditas dalam gudang penyimpanan. Tidak hanya kerusakan, serangan berat akibat hama juga dapat mengakibatkan komoditas tidak layak konsumsi atau tidak layak digunakan. Oleh sebab itu, mengetahui teknik pengendalian hama gudang menjadi hal yang penting untuk dipelajari.
Kutu merupakan sebutan umum untuk hama yang seringkali menyerang gudang penyimpanan, terutama penyimpanan komoditas pangan seperti beras, gandum, jagung, biji-bijian, dan sebagainya. Komoditas tersebut merupakan komoditas pokok yang biasanya diolah kembali untuk berbagai kebutuhan, seperti terigu, oatmeal, dan sebagainya. Salah satu jenis hama yang dapat merusak komoditas-komoditas tersebut adalah Sitophilus oryzae atau lebih dikenal dengan sebutan kutu beras.
Sitophilus oryzae merupakan jenis hama yang seringkali menyerang komoditas beras pada gudang penyimpanan. Tidak hanya gudang, Sitophilus sp. juga menyerang beberapa komoditas pangan lainnya, terutama komoditas pangan biji-bijian seperti gandum, jagung, dan sebagainya. Oleh sebab itu, istilah hama gudang seringkali merujuk pada jenis hama yang satu ini.
Agar komoditas pangan aman saat disimpan dalam gudang, maka gudang harus dipastikan dalam kondisi optimal dan bebas dari adanya hama. Kondisi optimal gudang meliputi suhu ruang penyimpanan, pencahayaan, tata letak penyimpanan, serta keberadaan hama dalam gudang. Agar gudang penyimpanan bebas hama, maka perlu dilakukan pengendalian hama. Salah satu teknik pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengendalikan hama gudang adalah fumigasi.
Fumigasi merupakan salah satu teknik pengendalian hama yang umumnya diterapkan untuk mengendalikan hama gudang. Dalam praktiknya, fumigasi menggunakan bahan kimia khusus yang selanjutnya disebar dalam bentuk gas ke suatu ruangan. Bahan kimia tersebut disebut dengan fumigan.
Terdapat berbagai macam fumigan yang bisa digunakan untuk fumigasi, mulai dari fumigan berbentuk padat hingga fumigan berbentuk cair atau liquid. Salah satu jenis fumigan yang cocok untuk mengendalikan hama gudang adalah fumigan berbentuk liquid yakni Fumilikuid.
Fumilikuid merupakan fumigan berbentuk liquid dengan kandungan utama berupa Karbondioksida (CO2) sebanyak 98% dan Fosfin sebanyak 2%. Fumilikuid cukup mudah digunakan karena memiliki tekanan yang tinggi sehingga tidak memerlukan perlakuan tambahan seperti penambahan kipas angin saat mengaplikasikannya. Tekanan tinggi pada Fumilikuid juga memungkinkan bahan kimia ini dapat masuk ke hama sasaran dengan mudah meskipun hama target dalam kemasan plastik.
Kandungan CO2 pada Fumilikuid membuat jenis fumigan yang satu ini cocok untuk diaplikasikan di gudang penyimpanan pangan. Pasalnya, CO2 memiliki kemampuan memperlambat pematangan sehingga komoditas dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu, kandungan CO2 tidak memberikan dampak berbahaya pada komoditas, sehingga komoditas tetap layak dan aman untuk dikonsumsi.
Salah satu cara aman menyimpan komoditas di gudang adalah dengan mengendalikan hama penyebab kerusakan komoditas. Oleh sebab itu, menggunakan Fumilikuid untuk mengendalikan hama gudang merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan.