Menjaga komoditi pangan merupakan hal penting yang perlu dilakukan agar kondisi pangan tetap segar dan layak untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu, cara menjaga gudang penyimpanan komoditi pangan menjadi salah satu hal yang penting untuk diketahui, misalkan untuk komoditas kacang dimana ada teknik penyimpanan untuk membasmi tuntas kutu kacang dengan cara fumigasi kacang tersebut. Fumigasi dengan obat fumigasi baru yang mengandung bahan aktif fosfin dan juga karbondioksida (CO2) sehingga selain membunuh hama seperti kutu atau tikus atau serangga selama penyimpanan juga dapat menjaga kesegaran komoditas kacang dan komoditas pangan biji-bijian lainnya seperti beras, jagung, menir, katul, pakan ternak, tembakau, kopi, pala, lada, jahe dan lainnya.
Komoditi pangan merupakan salah satu komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ketersediaan komoditas pangan dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia, sehingga komoditas pangan menjadi salah satu kebutuhan pokok setiap orang.
Setiap komoditi pangan memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari fisik, kandungan air, serta karakteristik lainnya. Beberapa karakteristik pada komoditas pangan tersebut akan membutuhkan tata cara penyimpanan yang tepat dan sesuai. Teknik penyimpanan yang tepat dan sesuai dapat memperpanjang waktu simpan suatu komoditas serta dapat menjaga kondisi komoditas pangan agar tetap dalam keadaan baik dan layak untuk dikonsumsi.
Salah satu hal yang seringkali menjadi kendala dalam penyimpanan pangan adalah gangguan hama/kutu. Serangan hama/kutu pada komoditas pangan dapat menyebabkan kerusakan hingga mengakibatkan komoditas pangan tidak layak dikonsumsi.
Terdapat beberapa faktor atau penyebab yang mengakibatkan hama/kutu menyerang komoditas pangan, salah satunya adalah kondisi ruang penyimpanan. Kondisi tertentu pada ruang penyimpanan, misalnya kondisi panas dan lembap, bisa mengakibatkan hama/kutu berkembangbiak dan selanjutnya merusak komoditas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan cara penyimpanan yang tepat sesuai dengan jenis komoditas pangan yang disimpan.
Gudang merupakan salah satu sarana yang seringkali dimanfaatkan sebagai ruang penyimpanan komoditas pangan. Selain sebagai tempat penyimpanan, gudang juga dapat melindungi komoditas pangan dari berbagai kerusakan, seperti kerusakan akibat hama/kutu, serta kerusakan akibat suhu dan cuaca.
Setiap komoditas pangan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga penyimpanan komoditas pangan biasanya akan dikategorikan berdasarkan karakteristik tertentu. Beberapa teknik penyimpanan yang dapat diterapkan untuk komoditas pangan diantaranya adalah teknik penyimpanan suhu rendah, teknik penyimpanan kedap udara, teknik penyimpanan bahan dalam karung pada area (terbuka/tertutup) , teknik penyimpanan manipulasi atmosfer, serta teknik penyimpanan curah dalam silo fleksibel.
Teknik penyimpanan ditentukan oleh jenis komoditas yang disimpan. Dengan menerapkan teknik penyimpanan yang baik dan sesuai, maka masa simpan suatu komoditas bisa semakin lama. Untuk menciptakan area penyimpanan yang optimal, maka perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala. Adapun cara merawat dan menjaga gudang penyimpanan agar terhindar dari serangan hama/kutu diantaranya adalah:
Suhu dan kelembapan merupakan beberapa faktor yang berpengaruh nyata terhadap masa simpan komoditas pangan. Suhu dan kelembapan yang sesuai bisa memperlambat pematangan atau pembusukan dari suatu komoditas pangan. Selain itu, kedua aspek tersebut juga dapat mempengaruhi keberadaan hama/kutu, dimana pada suhu dan kelembapan tertentu hama/kutu dapat berkembang biak dengan optimal. Oleh sebab itu, menjaga suhu dan kelembapan menjadi hal penting untuk dilakukan.
Setiap komoditas pangan membutuhkan suhu ruang dan kelembapan yang berbeda agar daya simpan lebih panjang. Misalnya, pada komoditas beras, suhu 17oC dengan kelembapan rendah merupakan kondisi yang optimal untuk penyimpanan. Kelembapan tinggi pada ruang penyimpanan beras biasanya dapat mengundang keberadaan hama/kutu, sehingga kelembapan ruang penyimpanan beras harus diperiksa secara berkala.
Selain suhu dan kelembapan, kebersihan ruang penyimpanan menjadi faktor penentu keberadaan hama. Ruang penyimpanan yang tidak terawat bisa berpotensi mengundang berbagai jenis organisme pengganggu. Agar pembersihan ruangan dapat dilakukan dengan mudah, pastikan komoditas yang disimpan tersusun dengan rapi, sesuai dengan pola penyimpanan atau penumpukan yang direkomendasikan. Selain itu, pastikan bangunan ruang penyimpanan memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, seperti sarana penyediaan air dan sarana pembuangan limbah.
Tata letak dan cara penyimpanan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi daya simpan komoditas pangan. Pada komoditas beras, peletakan beras yang sudah dikemas dalam karung tidak boleh langsung menyentuh lantai sehingga harus menggunakan penyangga seperti pallet. Selain itu, peletakan beras juga tidak boleh menyentuh dinding. Kedua hal tersebut dilakukan untuk menghindari kontak langsung antara hama dengan komoditas pangan yang disimpan.
Kondisi lain yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kondisi ruang penyimpanan yang ideal adalah keberadaan ventilasi dan penerangan. Ventilasi dibutuhkan agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruang penyimpanan, sehingga dapat menurunkan kelembapan ruang penyimpanan. Sementara penerangan dibutuhkan untuk menerangi ruang penyimpanan saat malam hari untuk mencegah keberadaan hama/kutu.
Hama/kutu merupakan organisme yang menyebabkan kerusakan pada komoditas pangan. Kerusakan yang ditimbulkan akibat hama/kutu dapat berupa kerusakan fisik yang selanjutnya bisa mengakibatkan produk tidak layak dikonsumsi. Untuk menghindari serangan hama/kutu pada komoditas pangan di gudang, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala. Apabila ditemukan adanya kerusakan dengan jumlah tertentu, maka perlu dilakukan pengendalian.
Pengendalian hama/kutu dilakukan untuk meminimalisir keberadaan hama/kutu sehingga menurunkan risiko kerusakan pada komoditas pangan. Untuk mengendalikan hama/kutu pada ruang penyimpanan, teknik pengendalian yang dapat dilakukan adalah fumigasi.
Fumigasi merupakan teknik pengendalian hama/kutu yang dilakukan dengan melepaskan gas yang berasal dari suatu senyawa kimia dalam suatu ruangan. Teknik pengendalian ini terbukti mampu menurunkan populasi hama/kutu pada beberapa komoditas, termasuk komoditas pangan. Senyawa yang digunakan untuk fumigasi bersifat toksik baik bagi manusia maupun hewan, sehingga fumigasi hanya dapat dilakukan oleh tenaga terlatih. Meskipun bersifat toksik, residu dari hasil fumigasi pada komoditas pangan tidak membahayakan apabila pengaplikasiannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Selain beberapa cara di atas, cara menjaga gudang penyimpanan komoditi pangan agar terhindar dari hama/kutu juga dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek yang bisa menimbulkan keberadaan organisme tersebut. Misalnya pada penyimpanan komoditas pangan berupa beras, beras yang akan disimpan harus dipastikan memiliki kadar air yang rendah agar beras tidak berjamur saat disimpan.
Untuk informasi lengkap tentang FUMIGASI dan SANITASI, silahkan menghubungi kami: