Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2018), produksi padi di Indonesia mencapai 81 juta ton pada tahun 2017. Banyaknya produksi tersebut tentu membuat para pedagang besar/agen untuk membeli beras dan menyimpannya di gudang, untuk kemudian didistribusikan kepada konsumen.
Namun, salah satu masalah yang sering melanda para pedagang/agen adalah gudangnya dilanda kutu beras. Beras yang diserang hama kutu akan berkurang kualitasnya bahkan bisa rusak. Jika sudah rusak, tentu beras tersebut tidak bisa lagi didistribusikan kepada konsumen. Alhasil, pedagang rugi banyak.
Ambil contoh Bulog yang memiliki 400 lebih gudang di berbagai daerah di tanah air. Jika kutu beras di gudang tidak serius ditangani, bukan saja Bulog yang rugi besar tetapi juga pasokan beras ke masyarakat berkurang, yang akan berdampak pada kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Jika beras yang kualitasnya rendah tetap dijual ke konsumen, hal ini akan membuat seseorang mengalami alergi, kulit gatal-gatal, muntah, dan perut mual, seperti yang dikutip dari situs Tupperware.
Oleh karena itu, para pedagang atau penjaga gudang harus mengetahui cara membasmi dan mencegah munculnya kutu beras ini. Ada 2 cara yang bisa dilakukan.
Yang paling penting adalah menjaga kebersihan gudang. Gudang yang tidak bersih akan mengundang hama-hama untuk berkembang biak, termasuk kutu beras.
Jika ada sisa beras yang tercecer ke lantai ketika mengangkat beras dari luar ke dalam gudang, bersihkan sisa-sisa beras tersebut. Pada intinya, lakukan sanitasi secara berkala. Lebih baik lagi jika gudangnya bisa dibuat wangi.
Itu adalah cara sederhana sekaligus ampuh untuk mencegah kutu beras. Namun, bagaimana kalau gudang penyimpanan Anda sudah terlanjur terserang kutu beras? Bagaimana kalau lantai, dinding gudang, karung-karung beras sudah dipenuhi oleh kutu beras?
Anda tidak perlu khawatir dan panik. Anda bisa menggunakan insektisida SILOGUD 250 EC yang ampuh membasmi kutu beras dalam hanya hitungan jam. Uniknya, insektisida ini berbeda dengan yang lain.
Insektisida yang lain menggunakan bahan aktif Peritroid (alfametrin, sipermetrin, deltametrin). Bahan aktif tersebut memang bisa membasmi kutu beras tetapi hanya pada awalnya saja. Untuk seterusnya, hama kutu beras akan semakin kebal sehingga tidak ampuh lagi dibasmi oleh insektida tersebut.
Berbeda dengan SILOGUD 250 EC, bahan aktif yang digunakan adalah METIL PIRIMIPHOS yang dapat membasmi kutu beras yang kebal sekalipun.
Apa saja kelebihan lain dari SILOGUD 250 EC?
Jadi, SILOGUD 250 EC adalah obat terampuh untuk membasmi kutu beras di lantai, dinding, dan karung beras di gudang.
Nah, pertanyaan lain, bagaimana kalau kutu beras itu berasal dari dalam beras? Dilansir dari situs Tupperware, beras memiliki serbuk halus atau tepung beras yang bila disimpan terlalu lama di wadah tertutup yang hangat dan lembab, akan muncul telur-telur kembang beras yang kemudian menetas menjadi kutu beras.
Salah satu solusi untuk masalah tersebut adalah melakukan fumigasi dengan menggunakan FUMIPHOS, obat kutu beras/hama gudang yang sudah teruji untuk menjaga kualitas pangan. Bahan aktif yang digunakan FUMIPHOS pun sangat aman sehingga produk pangan yang terkena fumigasi masih aman dikonsumsi.
Untuk informasi selengkapnya tentang FUMIPHOS, silahkan klik artikel berikut: FUMIPHOS, Solusi Penyimpanan dan Pencegahan Produk Pertanian dari Serangan Hama.
Selain dengan menggunakan Fumiphos, pastikan beras yang disimpan di gudang memiliki suhu di bawah 17oC. Suhu tersebut membuat kutu beras tidak bisa berkembang biak.
Perlu diingat juga, baik SILOGUD dan FUMIPHOS, tidak hanya bisa diterapkan ke produk beras, tetapi juga produk pangan lainnya seperti palawija, tembakau, jagung, atau biji-bijian lainnya.
Referensi: