Salah satu bahan fumigasi yang banyak digunakan adalah metil bromida, fumigant ini sangat beracun, tidak berwarna, dan tidak berbau. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini pengendalian hama menggunakan bahan ini semakin berkurang, bahkan beberapa perusahaan pengendalian hama tidak lagi menggunakan metil bromid.
Alasan penghentian penggunaan methyl bromide
Salah satu alasan penghentian atau penghapusan penggunaan metil bromid adalah karena adanya fakta bahwa gas methyl bromide merusak atmosfer bumi sehingga dalam jangka panjang berdampak pada kerusakan lingkungan secara global.
Selain itu metil bromide juga berdampak serius kepada kesehatan bagi mereka yang terpapar dalam waktu lama. Dampaknya bagi kesehatan bisa ditandai dengan mual-mual, kelelahan yang berlebihan, gangguan mental dan bahkan efek neurologis lainnya.
Menurut Balai Karantina Departemen Pertanian, metil bromide dapat menyebabkan :
- Kerusakan pada otak, system syaraf dan ginjal;
- Terkumpulnya cairan dalam paru-paru
- Dan luka serta melepuh pada kulit.
Selain berbahaya untuk kesehatan, metil bromide juga berdampak buruk pada komoditas yang difumigasi karena meninggalkan residu. Pengaruhnya terhadap komoditas pun berbeda-beda, tergantung jenisnya. Diantaranya adalah:
- Penurunan daya tumbuh
Fumigasi metil bromida pada bibit tanaman dapat mengakibatkan penurunan daya tumbuh. Toleransi dari setiap bibit terhadap metil bromida berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
- Pembentukan residu
Melakukan fumigasi dengan metil bromide dapat meninggalkan residu pada bahan makanan, bahkan dalam beberapa komoditas seperti terigu, tepung kedelai atau kacang maka noda sulfur akan terlihat nyata saat diolah menjadi makanan.
Untuk itu jika Anda akan melakukan fumigasi, maka berikut ini beberapa alternative fumigan yang bisa digunakan:
- Gunakanlah Fumiphos yang mengandung phospine, karena selain bahan ini aman untuk lingkungan dan ozon, phospine aman untuk komoditas pangan. Untuk proses fumigasi dengan >fumigan phospine Anda bisa membacanya disini.
- Gunakan proses thermal treatment. Cara fumigasi ini adalah dengan menggunakan sejumlah udara panas yang akan membuat sebagian besar serangga seperti rayap kayu menjadi kering. Namun jika rayap di bawah tanah maka bisa digunakan cara dengan menyebarkan umpan/racun ke daerah yang menjadi tempat tinggal koloni rayap.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang >fumigasi dan tentang >obat fumigasi serta alat fumigasi, silahkan hubungi PT. Panca Prima Wijaya melalui WA atau telephone di 085313200188.