Penyimpanan Komoditi

Jenis-jenis Kutu Beras, Hama Utama Yang Menyerang Gudang Beras

Salah satu hama utama yang menyerang gudang beras adalah kutu beras, serangga yang relatif kecil ini bahkan bisa masuk melalui retakan kecil pada dinding, lantai, kusen, dan alat penyimpanan.

Salah satu hama utama yang menyerang gudang beras adalah kutu beras, serangga yang relatif kecil ini bahkan bisa masuk melalui retakan kecil pada dinding, lantai, kusen, dan alat penyimpanan. Hama utama ini masuk dalam ordo kumbang atau (Coleoptera) dan ngengat (Lepidoptera), serangga ini menjadi penyebab utama kerusakan gabah dan beras.

Penyimpanan beras memiliki resiko lebih tinggi mengalami serangan hama utama ini, dibandingkan dengan gabah. Namun jika gabah disimpan dalam jangka waktu lama pun tidak bisa menghindari serangan hama-hama gudang ini.

Menurut penelitian Setyono dkk (2007) mengindentifikasi ada 17 spesies serangga yang menyerang gudang beras di Indonesia. Namun hama gudang yang paling umum menyerang pergudangan beras dan gabah di Indonesia ada 6, yaitu Sitophilus oryzae (Coleoptera; Curculionidae), Rhizopertha dominica (Coleoptera; Bostrychidae), Tribolium castaneum (Coleoptera; Tenebrionidae), Cryptolestes ferrugineus (Coleoptera; Cucujidae), Tenebroides mauritanicus (Coleoptera; Trogosstidae), dan Corcyra cephalonica (Lepidoptera; Pyralidae).

Yuk kita kenali bersama 6 hama utama gudang beras ini :

1. Hama beras jenis Sitophilus oryzae

Hama gudang yang menyerang beras bernama Sitophilus oryzae ini adalah hama gudang yang lazim menyerang di wilayah tropis. Ada dua jenis Sitophilus yang sering menjadi masalah hama gudang di Indonesia, yaitu Sitophilus oryzae dan Sitophilus zeamays.

Hama ini termasuk dalam ordo kumbang, dan tidak hanya menyerang beras saja namun juga jenis biji-bijian lainnya seperti jagung dan kacang-kacangan. Hama ini menjadi ancaman bagi para pengusaha pergudangan beras dan biji-bijian karena sangat mudah dan cepat berkembang biak.

2. Kutu beras jenis Rhizopertha dominica

Hama gudang beras ini dikenal juga dengan sebutan hama bubuk beras (lesser grain borer) dan banyak ditemukan pada penyimpanan gabah.  Serangga dalam tahapan larva dan dewasa memakan bahan yang sama.Hama gudang  Rhizopertha dominica ini akan melubangi biji-bijian dan membuat lubang yang bentuknya tidak beraturan sehingga menghasilkan bubuk dalam jumlah yang banyak.

Pada serangan berat, hama bubuk beras akan terlihat pada permukaan karung dan sisa-sisa aktivitas makan serangga ini akan berserakan diantara bulir-bulir gabah, hal ini juga mengindikasikan buruknya aerasi gudang yang akan memicu masalah tambahan, yaitu tumbuhnya jamur.

3. Kutu beras jenis  Tribolium castaneum

Hama yang satu ini memiliki sebutan kumbang tepung merah, dan menyebar luas diwilayah tropis. Makanan favorit Tribolium castaneum adalah debu padi akibat serangan hama primer atau bulir gabah yang telah rusak. Itulah sebabnya Tribolium castaneum termasuk dalam kategori hama sekunder yang muncul setelah adanya hama primer.

Populasi tinggi hama jenis ini bisa dilihat dari banyaknya gerombolan serangga ini di permukaan gabah atau beras. Larva kumbang tepung mereah menyukai bagian embrio padi, sehingga menurunkan daya tumbuh benih. Gabah yang telah dirusak akan berwarna abu-abu kotor dan tercampur bekas kulit tubuh dan kotoran. Selain itu juga akan menimbulkan bau apek dan membuat beras menjadi tidak layak dikonsumsi.

Ukuran kumbang ini memiliki panjang tubuh 3-4 mm, agar pipih dan berwarna cokelat kemerahan hingga cokelat tua mengkilap dan antenna menggada.

4. Kutu beras jenis Cryptolestes ferrugineus

Hama Cryptolestes ferrugineus tidak hanya menyerang beras, namun juga produk tanaman pangan lain. Akibat munculnya hama Cryptolestes ferrugineus ini, butir-butir padi akan rusak, pecah dan berjamur.

Nama lain hama ini adalah kumbang karat padi (rusty grain beetle), yang merupakan golongan hama sekunder. Wilayah penyebarannya meliputi daerah tropis berkelembapan udara tinggi dan wilayah subtropics yang hangat.

Bentuk tubuh kutu beras jenis ini pipih (gepeng), panjang antara 1,5-2,5 mm dan berwarna cokelat kemerahan. Ia memiliki ciri khas, yaitu antenanya pendek dengan ruas berbentuk bulat. Kumbang karat padi ini berkembang dari telur hingga dewasa selama 23-35 hari.

5. Kutu beras jenis Tenebroides mauritanicus

Jenis kutu beras Tenebroides mauritanicus adalah salah satu yang terbesar di spesiesnya karena bisa mencapai ukuran 10mm. Masa hidup rata-rata kutu jenis ini adalah 205 hari dan bisa memakan beras selama 171 hari mulai dari ia masih larva hingga dewasa.

Jadi bisa dikatakan bahwa hama jenis ini adalah yang memiliki masa hidup paling lama dalam membuat kerusakan di gudang beras.

6. Ngengat beras Corcyra cephalonica

Ngengat beras ini menyebar luas di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Larva Corcyra cephalonica akan melekat pada butir-butir beras hingga menjadikannya bergumpal dan menjadikannya tempat tinggal. Hama ini menjadi salah satu hama primer untuk pergudangan beras.

Ngengat kecil akan berwarna cokelat pucat dengan panjang tubuh 12-15 mm, rentang sayap 15-25 mm, kepala memiliki tonjolan kecil sehingga sekilas mirip bentuk segitiga. Ngengat beras ini memiliki siklus hidup rata-rata 28 hari, di suhu 30 derajat dengan kelembapan udara 70%. Sedangkan untuk di daerah dengan udara dingin bisa hidup lebih lama, yaitu 40-60 hari.

Setelah membaca 6 jenis hama gudang di atas, kita bisa lebih mengerti akan pentingnya pencegahan dan pengendalian terhadap hama gudang seperti kutu beras dan ngengat ini. Namun akan lebih baik dilakukan pencegahan, seperti menjaga sanitasi gudang beras dan melakukan fumigasi.

Untuk melakukan sanitasi gudang dan membersihkan gudang hingga ke celah-celah yang terkecil sehingga bisa mencegah munculnya hama kutu beras, gunakanlah SILOGUD 250 EC. Sedangkan untuk obat fumigasi FUMIPHOS 56TB saat ini banyak digunakan oleh pelaku-pelaku usaha beras (gabah) dan palawija, fumigator, owner penggilingan beras, pelaku usaha pakan ternak, distributor tepung terigu dan pelaku usaha lainnya yang berhubungan dengan biji-bijian adalah .

Produk FUMIPHOS® ini diimpor khusus  oleh PT. Panca Prima Wijaya.  FUMIPHOS® sendiri bisa digunakan untuk berbagai tempat penyimpanan seperti silo, gudang, kontainer, kapal, dan tempat penyimpanan lainnya.

Pastikan Anda menggunakan FUMIPHOS® untuk mencegah dan mengendalikan hama beras seperti berbagai jenis kutu beras di atas, karena bahan fumigasinya dijamin:

  • Tidak merusak mutu / zat gizi komoditi.
  • Tidak merubah rasa, aroma dan warna komoditi.
  • Residunya sangat rendah dan mudah hilang dengan aerasi atau penganginan.
  • Aman bagi lingkungan dan tidak merusak lapisan ozon.

Untuk konsultasi dan lebih lengkap tentang produk FUMIPHOS®, mengenai cara penggunaan, harga FUMIPHOS® dan bahkan jasa fumigasi silahkan menghubung PT. Panca Prima Wijaya melalui WA atau telephone di 085313200188.

Beli FUMIPHOS via online ? Langsung klik link ini