Untuk melakukan fumigasi, seorang teknisi atau fumigator haruslah dalam keadaan sehat, karena bekerja dengan bahan-bahan kimia memiliki resiko tinggi. Selain itu, teknisi fumigasi juga haruslah memiliki ketrampilan yang diperlukan dan cakap (kompeten).
Seorang fumigator haruslah dilatih terlebih dahulu dalam melakukan fumigasi, sehingga mengikuti prosedur keamanan yang sudah distandarkan. Selain itu, ia juga harus tahu melakukan pertolongan pertama apa bila terjadi kecelakaan atau keracunan. Untuk itu fumigator harus mengerti betul resiko dan bahaya saat melakukan fumigasi.
Pentingnya menggunakan alat perlindungan saat melakukan fumigasi
Seorang personil fumigasi harus memakai wearpack, atau baju kerja bertangan panjang dan terkancing sampai ke bagian leher. Pakaian harus terbuat dari katun, dan jika bisa diberi pita berpendar (fuluorescence) pada bagian dada dan punggungnya.
Selain pakaian yang tertutup, peralatan lain yang harus diakai adalah helmet atau helm kerja, sepatu dan sarung tangan. Sepatu sebaiknya terbuat dari kulit dan berlaras panjang, memiliki pelindung pada bagian depannya. Sarung tangan juga disarankan menggunakan yang berbahan kulit atau katun yang tidak mudah robek.
Alat Perlindungan Pernapasan/masker
Seorang fumigator atau petugas fumigasi wajib memakai masker yang memadai dan sudah memenuhi standar, yaitu masker dengan canister yang sesuai dengan fosfin atau juga tabung oksigen (Self-contained Breathing Apparatus/SCBA).
Mengapa harus menggunakan masker yang memiliki canister?
Agar saat melakukan fumigasi, petugas bisa terlindungi, karena masker yang menggunakan canister akan menyaring gas fosfin. Namun saat pemasangan canister pada masker harus diperhatikan baik-baik, karena filter canister terbatas dalam penyaringan fosfin.
Selain itu untuk kepentingan kesehatan, masker tidak diperbolehkan untuk dipinjam-pinjamkan, artinya satu masker untuk satu orang. Selain itu perhatikan saat menyimpan masker, pastikan canister ditempatkan terpisah dari fumigan atau obat fumigasi.
Masker dengan standar SCBA biasanya digunakan untuk pernafasan di ruangan/tempat yang dipenuhi gas dengan konsentrasi tinggi. Alat ini harus memiliki tabung oksigen, sehingga harganya pun cukup mahal dibandingkan dengan dengan masker yang menggunakan canister.
Periksa kekedapan masker sebelum melakukan fumigasi
Sebelum melakukan fumigasi, pastikan kekedapan masker yang digunakan. Caranya adalah dengan melakukan uji sederhana, yaitu masker harus melekat pada wajah dengan baik sewaktu dipasang. Setelah itu tutupkan telapak tangan pada lubang masuk udara yang terdapat pada bagian sepan masker. Setelah itu tariklah nafas dalam-dalam dan tahan, lalu kendurkan sedikit tali pengikat. Apa bila masker tetap menempel erat pada wajah selama nafas masih ditahan, maka masker dalam keadaan baik atau kedap (tidak bocor).
Tapi bila tidak melekat, berarti ada kebocoran pada masker atau cara pemasangannya yang kurang benar. Lakukan uji ulang hingga masker dalam keadaan kedap. Untuk itu penting bagi petugas fumigasi untuk tidak memiliki jambang atau jenggot saat melakukan fumigasi.
Jika Anda membutuhkan konsultasi untuk fumigasi atau juga peralatan fumigasi seperti masker dengan canister baik yang bentuk full face atau half face, Anda bisa menghubungi PT Panca Prima Wijaya. Kami menyediakan masker untuk fumigasi yang sudah memenuhi standar keamanan dan kesehatan. Hubungi sekarang juga di baik melalui telephone atau melalui Whatsapp di 085313200188 dengan KLIK DISINI. Kami akan dengan senang hati membantu Anda.